Secara etimologi, kata eksogen berasal dari dua suku kata yakni exos
artinya luar dan genor artinya asal. Kedua suku kata tersebut kemudian
digabungkan menjadi satu kata yang memiliki arti tenaga pembentuk muka
bumi yang berasal dari luar bumi. Eksogen merupakan tenaga dari luar
bumi yang bersifat merusak. Proses alam eksogen yang menyebabkan
terjadinya bentuk muka bumi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Angin
Proses
alam eksogen dalam bentuk angin terutama dapat diamati pada
daerah-daerah arid dan semi arid (daerah kering). Tenaga angin memiliki
kekuatan yang bersifat deflasi dan korosi.
Deflasi berarti proses
pengangkutan material dari suatu tempat ke tempat lain, misalnya di
daerah gurun, suatu bukit pasir dapat berpindah tempat karena tiupan
angin yang kencang kemudian diendapkan di tempat lain seiring melemahnya
angin. Korosi adalah proses benturan atau gesekan material yang tertiup
angin terhadap suatu bukit yang dilaluinya.
Contoh deflasi di
Indonesia, yakni di pantai selatan Yogyakarta khususnya Pantai
Parangtritis. Di tempat ini, angin mampu memindahkan pasir dari suatu
tempat ke tempat lain dalam bentukan-bentukan bukit pasir. Contoh korosi
adalah terbentuknya batu jamur dan batu berongga yang telah tererosi
angin dalam jangka waktu yang sangat lama.
Angin di atas laut juga
mampu menggerakkan air, yang dapat mengakibatkan terjadinya gelombang
yang sangat kuat. Pada umumnya, gelombang disebabkan oleh gesekan angin
pada air. Semakin kuat angin bertiup, semakin besar pula gelombangnya.
Gelombang
yang bergerak dari laut menuju ke pantai dapat mengubah garis pantai,
dengan cara merusak di suatu tempat dan membangun di tempat lainnya.
Gelombang yang menerpa batu karang secara terus-menerus di pantai dapat
mengerosi dinding pantai, membentuk gua laut atau membentuk gerbang
laut.
b. Air mengalir
Tenaga eksogen dalam bentuk air mengalir
memiliki kekuatan yang dapat membentuk muka bumi. Kekuatan dalam bentuk
air mengalir dapat terjadi pada daerah aliran-aliran sungai yang
sifatnya dapat mengikis dan mengangkut material.
Material hasil erosi
dan korosi akan dibawa oleh air mengalir dan diendapkan pada
cekungan-cekungan di muka bumi. Bentukan-bentukan ini dapat kita lihat
di sepanjang aliran sungai. Pada bagian hulu sungai, erosi yang terjadi
lebih kuat ke dalam sehingga penampangnya berbentuk V. Pada bagian
tengah sungai, kekuatan air sudah mulai berkurang, sehingga erosinya
mengarah ke samping yang menyebabkan penampangnya berbentuk U. Pada
bagian hilir sungai, kekuatan untuk pengangkutan dan pengikisan melemah
sehingga yang terjadi adalah pengendapan material halus. Pada bagian
hilir, dapat terbentuk daratan aluvial dan delta.
c. Gletser
Di
pegunungan yang sangat tinggi atau di daerah kutub, permukaannya selalu
tertutup oleh salju. Timbunan salju semakin lama akan semakin banyak,
sehingga akan menjadi bongkahan es yang sangat besar. Bongkahan es yang
sangat besar memiliki massa yang besar pula kemudian bergeser dan
bergerak menuruni lereng membentuk aliran es atau gletser.
Gletser
sangat berpengaruh pada bentukan muka bumi karena aliran ini sifatnya
membawa atau menghanyutkan material yang diangkutnya sehingga dapat
mengakibatkan erosi sekaligus pengendapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar