Kerajaan Tarumanagara merupakan kerajaan tertua kedua di Indonesia
setelah kerajaan Kutei. Kerajaan Tarumanagara terletak di daerah Bogor,
Jawa Barat dan diperkirakan berkembang antara tahun 450— 600 M.
Bukti
sejarah yang menunjukkan adanya kerajaan Tarumanagara adalah dengan
ditemukannya tujuh buah prasasti di tempat yang berbeda.
Berdasarkan
bukti-bukti tetulis (prasasti), kerajaan ini mendapat pengaruh kuat dari
kebudayaan Hindu, India, seperti sistem kepercayaan, bahasa Sanskerta,
dan huruf Pallawa yang digunakan dalam prasasti. Tidak diketahui dengan
pasti apakah kerajaan ini mengembangkan kebudayaan India dalam bentuk
yang sesuai dengan budaya setempat atau tidak.
Berdasarkan prasasti
tersebut diketahui bahwa raja yang memerintah saat itu adalah
Purnawarman. Pada Prasasti Ciaruteun kedua telapak kaki raja ini diukir
bersama dengan tulisan yang berhuruf Pallawa dan berita yang berbahasa
Sanskerta.
Sistem Kepercayaan
Berdasarkan prasasti Ciaruteun, diketahui bahwa Raja Purnawarman memeluk Hindu dan menyembah Dewa Wisnu.
Berdasarkan
prasasti Tugu, diperoleh keterangan tentang wilayah kerajaan
Tarumanagara meliputi hampir seluruh Jawa Barat, yang meliputi Banten,
Jakarta, Bogor, dan Cirebon.
Mata Pencaharian
Berdasarkan
berita dari Cina yang berupa catatan perjalanan seorang penjelajah Cina
bernama Fa-hien pada awal abad ke-5 M, diketahui bahwa mata pencaharian
penduduk kerajaan ini adalah pertanian, peternakan, perburuan binatang,
dan perdagangan cula badak, kulit penyu, dan perak. Dalam Prasasti Tugu
ini pula diketahui bahwa raja Purnawarman sangat memperhatikan aspek
pertanian dan perdagangan.
Adapun menurut prasasti Kebon Kopi
diperoleh keterangan tentang telapak kaki gajah milik raja Purnawarman
yang dianggap sebagai telapak kaki Airawata.
Bidang Sosial Kemasyarakatan
Berdasarkan
tujuh buah prasasti tersebut, masyarakat Tarumanegara berpusat pada
kegiatan pertanian di desa-desa yang waktu itu maih berupa hutan-hutan
yang sangat lebat. Usaha untuk membuka hutan dan dijadikan areal
permukiman dilakukan dengan cara gotong royong. Untuk membuka hutan
tersebut dilakukan upacara sesuai dengan adat istiadat setempat yang
dilakukan sejak zaman prasejarah.
Berdasarkan berita dari Cina,
penduduk Tarumanegara telah mampu membuat tuak yang diperkirakan diminum
pada acara-acara tertentu. Makanan utama mereka adalah beras,
buah-buahan, dan daging. Diberikannya 1000 ekor lembu kepada golongan
brahmana oleh Raja Purnawarman menunjukkan bahwa aspek peternakan
merupakan salah satu mata pencarian penduduk.
Bidang Kebudayaan
Berdasarkan
prasasti-prasasti dan berita dari Cina, diperkirakan bahwa pengaruh
Hindu masih belum kuat pada golongan rakyat jelata. Golongan bangsawan
elit lingkungan keraton raja Purnawarman sangat kuat memegang kebudayaan
Hindu India. Mereka merupakan golongan terdidik yang menguasai bahasa
Sanskerta dan huruf Pallawa.
Raja Purnawarman sendiri adalah pemeluk Hindu yang taat dan sangat dekat hubungannya dengan golongan brahmana.
Diberikannya
1000 ekor lembu kepada golongan ini, seperti tertulis dalam prasasti
Tugu, menunjukkan bukti eratnya hubungan tersebut. Dapat disimpulkan
bahwa dalam aspek kebudayaan masyarakat Tarumanegara terbagi menjadi dua
golongan, yaitu golongan atas yang berbudaya Hindu dan golongan rakyat
jelata yang berbudaya setempat.
I never talk to brokers or
analysts. Wall Street is the only place that people who ride to work in a
Rolls Royce get advice from those who take the subway.
Warren Buffett
Tidak ada komentar:
Posting Komentar