Proses sosialisasi tidak pernah berhasil secara lengkap sehingga
pengaturan kebutuhan individu seluruhnya disesuaikan dengan persyaratan
peran dan orientasi nilai masyarakat itu sendiri. Di dalam masyarakat
selalu ada kemungkinan terjadinya suatu ketegangan antara perilaku yang
secara budaya sudah terbentuk dengan kebutuhan dan dorongan-dorongan
dari setiap individu. Dalam banyak hal, hasilnya adalah perilaku
menyimpang. Beberapa penyimpangan ini bisa mengancam integrasi atau
keseimbangan sistem sosial yang sudah ada sehingga mekanisme kontrol
sosial harus dikembangkan.
Faktor-faktor yang memengaruhi keberhasilan suatu proses sosialisasi adalah sebagai berikut.
a. Kematangan Fisik Seseorang
Sebagai
suatu proses, sosialisasi sangat memerlukan kematangan fisik individu.
Kematangan fisik ini berkaitan erat dengan usia seseorang. Kematangan
fisik terutama diperlukan untuk mensosialisasikan cara-cara berbahasa
dan melakukan beberapa keterampilan dasar. Seorang individu mengalami
periode masa kecil yang cukup lama, periode ketika ia belum mandiri dan
tingkat ketergantungannya pada orang lain sangat tinggi. Oleh karena
itu, prosedur-prosedur sosialisasi harus disusun sedemikian rupa agar
dapat diterima dengan baik.
Selain itu, mekanisme sosialisasi
diperlukan untuk menjamin bahwa para anggota setiap generasi baru akan
menginternalisasikan pola-pola budaya yang penting untuk membimbing dan
mengatur perilakunya. Hal ini penting karena perilaku manusia tidak
dapat diatur terlebih dahulu melalui struktur genetik (keturunan) atau
sifat-sifat biologis lainnya.
b. Lingkungan atau Sarana Sosialisasi
Lingkungan atau sarana sosialisasi ini antara lain adalah sebagai berikut.
1) Interaksi dengan sesama
Hal
ini diperlukan untuk pertumbuhan kecerdasan dan emosional, serta untuk
mempelajari pola-pola kebudayaan dan cara-cara berpartisipasi dalam
masyarakat. Melalui interaksi dengan orang lain, seseorang mempelajari
tentang hak, kewajiban, dan tanggung jawab dalam hidup bermasyarakat,
serta tindakan-tindakan yang sesuai atau tidak sesuai dengan norma-norma
dasar masyarakat. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa interaksi
sosial sangat penting dalam proses sosialisasi karena merupakan suatu
cara untuk melatih seseorang hidup bermasyarakat.
2) Bahasa
Bahasa
merupakan produk kebudayaan manusia yang sangat penting karena berisi
simbol-simbol dan dipergunakan untuk memahami simbol-simbol kebudayaan
lainnya. Selain itu, bahasa juga dapat dipergunakan untuk memahami
realitas sosial, mengkomunikasikan gagasan-gagasan, dan menyatakan
pandangan-pandangan maupun nilai-nilai seseorang kepada orang lain dalam
rangka hidup bermasyarakat.
3) Kasih sayang
Kasih sayang
menciptakan lingkungan sosial yang kondusif bagi proses sosialisasi,
ketika individu dan kelompok saling memperhatikan, saling memberi, dan
saling melindungi. Kasih sayang diperlukan bagi kesehatan mental dan
fisik seseorang. Selain itu, kasih sayang juga diperlukan sebagai sarana
berkomunikasi dan bekerja sama dengan cara yang saling menguntungkan.
c. Keinginan yang Kuat
Menurut
D.C. McClelland (1963), faktor terpenting dalam proses sosialisasi
adalah keinginan untuk melakukan sesuatu dengan baik, kepuasan untuk
mencapai prestasi pribadi, atau kebutuhan akan prestasi (need for
achievement). Bagi seorang siswa, memperoleh nilai bagus dalam tugas dan
ujian merupakan hal yang sangat penting. Jika menyadari pentingnya
nilai bagus, seorang siswa cenderung akan berusaha untuk belajar lebih
rajin dan keras lagi agar selalu mendapatkan nilai yang bagus.
Begitu
pula seorang karyawan. Ia akan berusaha bekerja sebaik mungkin apabila
menganggap peningkatan prestasi kerja sangat penting. Sebaliknya, ia
akan malas dan tidak produktif jika menganggap prestasi kerja kurang
penting dibandingkan dengan gaji yang diterima.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar