Jumat, 20 Februari 2015

Pengertian Hujan

Hujan adalah peristiwa sampainya air dalam bentuk cair ataupun padat yang dicurahkan dari atmosfer ke permukaan bumi. Sebelum terjadi hujan didahului dengan adanya awan tebal yang banyak mengandung titik-titik air.
Apabila titik-titik air dalam awan sudah jenuh, titik air akan turun dalam bentuk hujan.   
Berdasarkan proses terjadinya, hujan dibedakan beberapa jenis, yaitu hujan frontal, zenithal, dan orografis.
a. Hujan frontal
Hujan frontal adalah hujan yang disebabkan oleh bertemunya massa udara panas dengan massa udara dingin. Massa udara panas naik di atas massa udara dingin, sehingga terjadi kondensasi dan akhirnya menjadi hujan.
b. Hujan zenithal/konveksi
Hujan zenithal terjadi karena massa udara yang banyak mengandung uap air naik, akibat pemanasan suhu yang tinggi.
Udara yang panas ini naik terus dan terjadilah kondensasi, sehingga turunlah hujan. Hujan zenithal terjadi di daerah khatulistiwa kira-kira lintang 10° LU - 10° LS. Hujan ini biasanya terjadi pada sore hari, terutama setelah pemanasan maksimal terjadi kira-kira pukul 14.00 - 15.00.
c. Hujan orografis
Hujan orografis adalah hujan yang terjadi di daerah pegunungan. Hujan ini turun karena adanya udara yang mengandung uap air bergerak ke atas pegunungan. Akibat penurunan suhu, udara mengalami kondensasi pada lereng-lereng yang berhadapan dengan arah datangnya angin. Udara ini terus bergerak ke atas akhirnya turun ke sisi lereng belakang. Namun, udara tersebut tidak mengandung uap air lagi. Bagian lereng yang dilalui udara kering (tidak mengandung uap air) disebut daerah bayangan hujan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar