Hujan adalah peristiwa sampainya air dalam bentuk cair ataupun padat
yang dicurahkan dari atmosfer ke permukaan bumi. Sebelum terjadi hujan
didahului dengan adanya awan tebal yang banyak mengandung titik-titik
air.
Apabila titik-titik air dalam awan sudah jenuh, titik air akan turun dalam bentuk hujan.
Berdasarkan proses terjadinya, hujan dibedakan beberapa jenis, yaitu hujan frontal, zenithal, dan orografis.
a. Hujan frontal
Hujan
frontal adalah hujan yang disebabkan oleh bertemunya massa udara panas
dengan massa udara dingin. Massa udara panas naik di atas massa udara
dingin, sehingga terjadi kondensasi dan akhirnya menjadi hujan.
b. Hujan zenithal/konveksi
Hujan zenithal terjadi karena massa udara yang banyak mengandung uap air naik, akibat pemanasan suhu yang tinggi.
Udara
yang panas ini naik terus dan terjadilah kondensasi, sehingga turunlah
hujan. Hujan zenithal terjadi di daerah khatulistiwa kira-kira lintang
10° LU - 10° LS. Hujan ini biasanya terjadi pada sore hari, terutama
setelah pemanasan maksimal terjadi kira-kira pukul 14.00 - 15.00.
c. Hujan orografis
Hujan
orografis adalah hujan yang terjadi di daerah pegunungan. Hujan ini
turun karena adanya udara yang mengandung uap air bergerak ke atas
pegunungan. Akibat penurunan suhu, udara mengalami kondensasi pada
lereng-lereng yang berhadapan dengan arah datangnya angin. Udara ini
terus bergerak ke atas akhirnya turun ke sisi lereng belakang. Namun,
udara tersebut tidak mengandung uap air lagi. Bagian lereng yang dilalui
udara kering (tidak mengandung uap air) disebut daerah bayangan hujan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar