Bukti Adanya Kerajaan Malayu
Dua kerajaan besar di Sumatra yang
mendapat pengaruh kebudayaan India adalah Malayu dan Sriwijaya. Tidak
diketahui dengan pasti mengenai perkembangan sejarah Kerajaan Malayu
karena tidak ditemukan bukti-bukti tertulis berupa prasasti. Informasi
mengenai kerajaan Malayu pada awal pertumbuhannya diperoleh dari hasil
perjalanan seorang pendeta Budha yang berasal dari Cina bernama dan
mengawali perjalanannya dari kanton ke India.
Letak Ibukota Kerajaan Malayu
Pada
tahun 672 M, dia singgah di Malayu dan menetap selama 2 bulan. Terdapat
perbedaan pendapat di antara para ahli ilmu purbakala mengenai letak
ibukota Malayu. Ada yang mengatakan kerajaan ini berpusat di Jambi
tepatnya di sepanjang sungai Batanghari dan ada juga yang mengatakan
berpusat di Semenanjung Malaysia.
Jatuhnya Kerajaan Malayu
Pada
abad ke-7, tepatnya pada tahun 1692 ketika I-tsing datang untuk kedua
kalinya ternyata kerajaan Malayu jatuh ke tangan kerajaan baru bernama
Sriwijaya. Sampai abad ke-12, kerajaan Malayu tidak disebut-sebut dalam
sumber sejarah baru.
Ekspedisi Pamalayu
Pada abad ke-13 kita
jumpai nama Malayu dalam kitab Pararaton dan Negarakertagama. Dalam
kitab tersebut disebutkan bahwa raja Singasari yang bernama Kertanagara
mengadakan eskpedisi Pamalayu untuk menghadang ekspansi kerajaan Mongol
di bawah raja Kubhilai Khan yang berambisi menguasai Asia Tenggara.
Dalam ekspedisi tersebut, terjalin hubungan erat antara kerajaan
Singasari dan Malayu.
Pada tahun 1268 M, raja Singasari menghadiahkan
sebuah arca Budha Amoghapasha berserta 14 pengiringnya ke Malayu.
Keterangan mengenai pemberian hadiah ini tertulis pada arca tersebut
yang ditemukan di daerah Sijunjung, dekat Sungai Batanghari. Setelah
itu, sudah tidak diketahui lagi mengenai perkembangan kerajaan Melayu
tersebut.
Philanthropy is harder than business. You are tackling
important problems that people with intellect and money have tackled in
the past and had a tough time solving. So the search for talent in
philanthropy should be even more important than the search for talent in
investments, where the game is not as tough.
Warren Buffett
Tidak ada komentar:
Posting Komentar