1) Karya Sastra Melayu
Di bidang kesusastraan juga terjadi proses
akulturasi. Hasil sastra kebudayaan Islam Indonesia juga mendapat
pengaruh dari seni sastra dunia Arab dan India melalui proses
akulturasi. Cerita-cerita dari Persia, seperti Cerita 1001 Malam dan
Aladin banyak mempengaruhi karya sastra, terutama yang berkembang di
Sumatra. Misalnya, karya sastra Hamzah Fansuri yang berbentuk syair.
Dua karyanya yang terkenal memperlihatkan hasil akulturasi kebudayaan Islam dengan kebudayaan setempat, seperti:
1)
Syair Perahu, menggambarkan manusia yang diibaratkan perahu yang
mengarungi lautan dengan menghadapi segala macam rintangan. Berbagai
rintangan hidup dalam mengarungi lautan tersebut harus diatasi dengan
tauhid dan ma'rifat kepada Tuhan.
2) Syair Si Burung-Pingai,
menggambarkan manusia sebagai seekor burung yang dianggap sebagai zat
Tuhan. Hal yang sama juga terdapat pada karya sastra Melayu. Karya
sastra bercorak Islam yang telah berakulturasi/bercampur dengan tradisi
setempat dapat dilihat pada beberapa syair: Syair Panji Sumirang,
Ceritea Wayang Kinundang, Hikayat Panji Kuda Sumirang, Hikayat Cekel
Weneng Pati, Hikayat Panji Wilakusuma, Syair Ken Tambunan, dan Lelakon
Mesa Kuminir. Karya-karya sastra tersebut dihasilkan pada masa
kesttltanan Islam yang mengalami kejayannya sejak abad ke-16.
2) Karya Sastra Jawa
Suluk
merupakan karya sastra di Jawa yang berisi tentang masalah gaib,
ramalan-ramalan tentang hari baik dan buruk, makna, serta simbol-simbol
tertentu yang dihadapi manusia dalam hidup.
Suluk tersebut juga
merupakan bagian dari ajaran tasawuf, suatu ajaran yang mendorong
pengikutnya untuk mencari kesempurnaan hidup dan dekat dengan Tuhan
melalui berbagai cara, seperti contoh berikut.
1) Suluk Malang Sumirang menggambarkan orang yang telah mencapai kesempurnaan, bersatu dengan Tuhan.
2)
Suluk Sukarsa, mirip dengan cerita Dewa Ruci dalam karya sastra wayang
Jawa, menggambarkan usaha manusia mencari kesempurnaan hidup yang
bersatu dengan Tuhan.
3) Suluk Wijil, berisi wejangan-wejangan Sunan
Bonang, seorang wali penganut tasawuf, kepada Wujil, seorang abdi
kerajaan Majapahit.
Melalui proses akulturasi, beberapa karya sastra
yang mendapat pengaruh Hindu dijadikan dasar dalam mengembangkan karya
sastra Islam. Misalnya, Hikayat Pandawa Lima, Hikayat Perang Pandawa
Jaya, Hikayat Sri Rama, Hikayat Maharaja Rahwana, dan Hikayat
Pancatantra. Hikayat-hikayat tersebut merupakan gubahan dari karya
sastra zaman Hindu, seperti, Mahabharata, Ramayana, Bharatayudha, dan
Pancatantra.
You don’t have to think of everything, you know. It
was Isaac Newton who said I’ve seen a little more of the world than
others because I stand on the shoulders of giants. There’s nothing wrong
with standing on other people’s shoulders.
Warren Buffett
Tidak ada komentar:
Posting Komentar