Jumat, 20 Februari 2015

Tenaga Eksogen Pembentuk Muka Bumi

Secara etimologi, kata eksogen berasal dari dua suku kata yakni exos artinya luar dan genor artinya asal. Kedua suku kata tersebut kemudian digabungkan menjadi satu kata yang memiliki arti tenaga pembentuk muka bumi yang berasal dari luar bumi. Eksogen merupakan tenaga dari luar bumi yang bersifat merusak. Proses alam eksogen yang menyebabkan terjadinya bentuk muka bumi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Angin
Proses alam eksogen dalam bentuk angin terutama dapat diamati pada daerah-daerah arid dan semi arid (daerah kering). Tenaga angin memiliki kekuatan yang bersifat deflasi dan korosi.
Deflasi berarti proses pengangkutan material dari suatu tempat ke tempat lain, misalnya di daerah gurun, suatu bukit pasir dapat berpindah tempat karena tiupan angin yang kencang kemudian diendapkan di tempat lain seiring melemahnya angin. Korosi adalah proses benturan atau gesekan material yang tertiup angin terhadap suatu bukit yang dilaluinya.
Contoh deflasi di Indonesia, yakni di pantai selatan Yogyakarta khususnya Pantai Parangtritis. Di tempat ini, angin mampu memindahkan pasir dari suatu tempat ke tempat lain dalam bentukan-bentukan bukit pasir. Contoh korosi adalah terbentuknya batu jamur dan batu berongga yang telah tererosi angin dalam jangka waktu yang sangat lama.
Angin di atas laut juga mampu menggerakkan air, yang dapat mengakibatkan terjadinya gelombang yang sangat kuat. Pada umumnya, gelombang disebabkan oleh gesekan angin pada air. Semakin kuat angin bertiup, semakin besar pula gelombangnya.
Gelombang yang bergerak dari laut menuju ke pantai dapat mengubah garis pantai, dengan cara merusak di suatu tempat dan membangun di tempat lainnya. Gelombang yang menerpa batu karang secara terus-menerus di pantai dapat mengerosi dinding pantai, membentuk gua laut atau membentuk gerbang laut.

b. Air mengalir
Tenaga eksogen dalam bentuk air mengalir memiliki kekuatan yang dapat membentuk muka bumi. Kekuatan dalam bentuk air mengalir dapat terjadi pada daerah aliran-aliran sungai yang sifatnya dapat mengikis dan mengangkut material.
Material hasil erosi dan korosi akan dibawa oleh air mengalir dan diendapkan pada cekungan-cekungan di muka bumi. Bentukan-bentukan ini dapat kita lihat di sepanjang aliran sungai. Pada bagian hulu sungai, erosi yang terjadi lebih kuat ke dalam sehingga penampangnya berbentuk V. Pada bagian tengah sungai, kekuatan air sudah mulai berkurang, sehingga erosinya mengarah ke samping yang menyebabkan penampangnya berbentuk U. Pada bagian hilir sungai, kekuatan untuk pengangkutan dan pengikisan melemah sehingga yang terjadi adalah pengendapan material halus. Pada bagian hilir, dapat terbentuk daratan aluvial dan delta.

c. Gletser
Di pegunungan yang sangat tinggi atau di daerah kutub, permukaannya selalu tertutup oleh salju. Timbunan salju semakin lama akan semakin banyak, sehingga akan menjadi bongkahan es yang sangat besar. Bongkahan es yang sangat besar memiliki massa yang besar pula kemudian bergeser dan bergerak menuruni lereng membentuk aliran es atau gletser.
Gletser sangat berpengaruh pada bentukan muka bumi karena aliran ini sifatnya membawa atau menghanyutkan material yang diangkutnya sehingga dapat mengakibatkan erosi sekaligus pengendapan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar