Jumat, 20 Februari 2015

Siklus Air

Air di muka bumi ini tidak pernah habis, meskipun digunakan oleh penduduk di seluruh dunia. Keberadaan air di muka bumi terkait erat dengan adanya siklus hidrologi. Siklus ini mencerminkan proses pergerakan air dalam satu lingkaran peredaran.
Siklus air dibedakan menjadi tiga macam, yaitu siklus pendek, siklus sedang, dan siklus panjang.
1. Siklus Pendek
Siklus pendek terjadi di perairan laut. Air laut mengalami evaporasi (penguapan), karena panas matahari. Uap air tersebut naik ke atas sampai ketinggian tertentu membentuk awan dan mengalami kondensasi. Setelah itu, kandungan air di dalam awan makin banyak. Pada akhirnya, titik-titik air dalam awan turun sebagai hujan di atas permukaan laut.

2. Siklus Sedang
Siklus sedang terjadi jika air laut mengalami evaporasi karena panas matahari. Evaporasi menghasilkan uap air yang kemudian naik ke atmosfer. Uap air tersebut dibawa oleh angin bersama dengan uap air dari proses evaporasi sungai, danau, dan bentuk-bentuk air permukaan lainnya ke arah daratan. Pada ketinggian tertentu, uap air menjadi jenuh dan mengalami kondensasi, sehingga terjadilah hujan di daratan. Air hujan yang jatuh di daratan ada yang meresap ke dalam tanah menjadi air tanah. Sebagian ada juga yang mengalir ke selokan, sungai, danau, dan kembali ke laut.

3. Siklus Panjang
Panas matahari menyebabkan evaporasi di laut. Angin membawa uap air dan bercampur dengan hasil evaporasi dari berbagai bentuk perairan lainnya. Pada ketinggian tertentu, uap air mengalami kondensasi dan membentuk kristal-kristal es yang jatuh sebagai hujan salju, membentuk gletser, dan mencair masuk ke sungai, akhirnya kembali ke laut.
Terjadinya siklus air disebabkan adanya proses-proses yang mengikuti gejala meteorologis dan klimatologis. Gejala-gejala tersebut dijelaskan berikut ini.
1. Evaporasi, yaitu proses perubahan bentuk air menjadi gas. Kurang lebih 80% penguapan di bumi berasal dari penguapan air laut.
2. Transpirasi, yaitu proses pelepasan uap air dari tumbuh-tumbuhan melalui stomata atau mulut daun.
3. Evapotranspirasi, yaitu proses gabungan antara evaporasi dan transpirasi.
4. Kondensasi, yaitu proses perubahan bentuk uap air menjadi air, akibat pendinginan.
5. Presipitasi, yaitu segala bentuk curahan atau hujan dari atmosfer ke bumi yang meliputi hujan air, hujan es, dan hujan salju.
6. Run off (aliran permukaan), yaitu pergerakan aliran air di permukaan tanah melalui sungai dan anak sungai.
7. Infiltrasi, yaitu perembesan atau pergerakan air ke dalam tanah melalui pori-pori tanah.
8. Adveksi, yaitu gerakan udara secara horizontal yang membawa titik-titik air atau awan dari suatu tempat ke tempat lain.
9. Sublimasi, yaitu berubahnya uap air menjadi kristal-kristal es.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar