Jumat, 20 Februari 2015

Kebudayaan dan kepribadian

Kebudayaan merupakan karakter suatu masyarakat, bukan karakter individual. Semua yang dipelajari dalam kehidupan sosial dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya merupakan kebudayaan. Menurut Ralph Linton, kebudayaan adalah warisan sosial dari anggota-anggota suatu masyarakat.
Goodman dan Marx melihat kebudayaan sebagai warisan yang dipelajari dan ditransmisikan secara sosial, yang terdiri dari artefak, pengetahuan, kepercayaan, nilai, dan harapan-harapan normatif yang menjadi pedoman bagi masyarakat dalam menghadapi masalah-masalahnya. Kebudayaan menerangkan dan menjamin ketersediaan makanan, pakaian, bahasa, nilai-nilai, kepercayaan, dan praktik-praktik untuk masyarakatnya. Secara sederhana, kebudayaan memberi bentuk dan struktur pada kehidupan sosial.
M.J. Herskovits memandang budaya sebagai sesuatu yang superorganic karena budaya ibersifat turun-temurun meskipun masyarakat senantiasa silih berganti disebabkan oleh kematian dan kelahiran. Kemudian, budaya langsung memengaruhi perilaku dan kepribadian individu karena individu tinggal dalam lingkungan masyarakat yang memiliki budaya itu.
Theodore M. Newcomb mengatakan kepribadian menunjuk pada organisasi sikap-sikap seseorang untuk berbuat, mengetahui, berpikir, dan merasakan secara khusus apabila dia berhubungan dengan orang lain atau menanggapi sesuatu keadaan.
Kebudayaan tidak bisa lepas dari kepribadian individu melalui suatu proses belajar yang panj ang. Dalam proses belajar yang disebut sosialisasi itu, kepribadian atau watak tiap-tiap individu pasti juga mempunyai pengaruh terhadap perkembangan kebudayaan itu secara keseluruhan. Gagasan-gagasan, tingkah laku, atau tindakan manusia itu ditata, dikendalikan, dan dimantapkan pola-polanya oleh berbagai sistem nilai dan norma yang hidup di masyarakatnya.
Sebaliknya, kebudayaan suatu masyarakat turut memberikan sumbangan pada pembentukan kepribadian seseorang. Kepribadian suatu individu dalam suatu masyarakat, walaupun berbeda-beda satu sama lainnya, dirangsang dan dipengaruhi oleh nilai-nilai dan norma-norma dalam sistem budaya dan juga oleh sistem sosial yang telah diinternalisasinya (diserap ke dalam dirinya) melalui proses sosialisasi dan proses pembudayaan selama hidup sejak masa kecilnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar