Jumat, 20 Februari 2015

Akulturasi Dalam Bentuk Tradisi

1) Halal Bihalal
Adat-istiadat dan tradisi dapat dilihat pada upacara-upacara ritual yang memadukan tradisi setempat dengan kebudayaan Islam. Misalnya, Hari Raya Idul Fitri yang merupakan hari suci umat Islam dirayakan di Indonesia dengan sangat meriah, ditandai dengan acara silaturahmi antarkeluarga dari tetangga. Masyarakat Indonesia melakukan halal-bilhalal atau saling memaafkan pada hari raya tersebut. Tradisi seperti ini hanya dikenal di Indonesia. Bangsa Indonesia yang terbuka terhadap pengaruh asing dan menghormati perbedaan pendapat selalu memanfaatkan acara Idul Fitri sebagai kesempatan untuk saling terbuka maaf-memaafkan. Tradisi yang sudah dirintis sejak zamam kesultanan-kesultanan Islam tersebut terus dipelihara sampai sekarang.
Tradisi mohon restu dan maaf kepada orang tua sering direalisasikan dalam lingkungan alam budayanya. Kesempatan berlebaran dan bersilaturahmi dalam lingkungan yang lebih dekat dengan suasana budaya setempat merupakan ciri kebudayaan Islam di Indonesia.

2) Mudik Lebaran
Realisasi dari gagasan tersebut adalah merayakan Idul Fitri harus dalam suasana yang lebih dekat dengan orang tua atau nenek moyang. Seluruh anggota keluarga biasanya berkumpul bersama dalam acara tersebut. Jadi, pada hari tersebut, anggota keluarga yang tinggal jauh dari orang tua merasa berkewajiban untuk mengunjungi orang tua dan kampung halaman tempat nenek moyangnya tinggal. Maka, muncullah tradisi mudik Lebaran pada kaum migran yang tinggal di kota.

3) Berziarah
Rasa hormat terhadap orang tua dan nenek moyang masyarakat Islam Indonesia ditandai dengan tradisi berziarah mengunjungi makam. Tradisi seperti ini terutama dilakukan pada hari-hari besar Islam seperti Idul Fitri. Kunjungan ke makam tersebut dilakukan dengan berbagai tujuan. Ada orang yang hanya ingin berziarah dan mendoakan arwah orang yang telah meninggal, ada juga yang memohon restu dan berkah atau "didoakan" oleh arwah yang telah meninggal. Tradisi ini dipengaruhi oleh kebudayaan Indonesia lama dan kebudayaan Hindu-Budha berupa tradisi pemujaan terhadap arwah nenek moyang.
Di antara makam yang paling banyak dikunjungi pada hari raya Islam adalah makam orang yang memiliki keahlian, kesaksian, atau orang yang telah berjasa terhadap pengikutnya.

We diversify substantially less than most investment operations. We might invest up to 40% of our net worth in a single security under conditions coupling an extremely high probability that our facts and our reasoning are correct with a very low probability that anything could drastically change the underlying value of the investment.
Warren Buffett

Tidak ada komentar:

Posting Komentar