Jumat, 20 Februari 2015

Akulturasi Berupa Karya Sastra

1) Karya Sastra Melayu
Di bidang kesusastraan juga terjadi proses akulturasi. Hasil sastra kebudayaan Islam Indonesia juga mendapat pengaruh dari seni sastra dunia Arab dan India melalui proses akulturasi. Cerita-cerita dari Persia, seperti Cerita 1001 Malam dan Aladin banyak mempengaruhi karya sastra, terutama yang berkembang di Sumatra. Misalnya, karya sastra Hamzah Fansuri yang berbentuk syair.
Dua karyanya yang terkenal memperlihatkan hasil akulturasi kebudayaan Islam dengan kebudayaan setempat, seperti:
1) Syair Perahu, menggambarkan manusia yang diibaratkan perahu yang mengarungi lautan dengan menghadapi segala macam rintangan. Berbagai rintangan hidup dalam mengarungi lautan tersebut harus diatasi dengan tauhid dan ma'rifat kepada Tuhan.
2) Syair Si Burung-Pingai, menggambarkan manusia sebagai seekor burung yang dianggap sebagai zat Tuhan. Hal yang sama juga terdapat pada karya sastra Melayu. Karya sastra bercorak Islam yang telah berakulturasi/bercampur dengan tradisi setempat dapat dilihat pada beberapa syair: Syair Panji Sumirang, Ceritea Wayang Kinundang, Hikayat Panji Kuda Sumirang, Hikayat Cekel Weneng Pati, Hikayat Panji Wilakusuma, Syair Ken Tambunan, dan Lelakon Mesa Kuminir. Karya-karya sastra tersebut dihasilkan pada masa kesttltanan Islam yang mengalami kejayannya sejak abad ke-16.

2) Karya Sastra Jawa
Suluk merupakan karya sastra di Jawa yang berisi tentang masalah gaib, ramalan-ramalan tentang hari baik dan buruk, makna, serta simbol-simbol tertentu yang dihadapi manusia dalam hidup.
Suluk tersebut juga merupakan bagian dari ajaran tasawuf, suatu ajaran yang mendorong pengikutnya untuk mencari kesempurnaan hidup dan dekat dengan Tuhan melalui berbagai cara, seperti contoh berikut.
1)    Suluk Malang Sumirang menggambarkan orang yang telah mencapai kesempurnaan, bersatu dengan Tuhan.
2) Suluk Sukarsa, mirip dengan cerita Dewa Ruci dalam karya sastra wayang Jawa, menggambarkan usaha manusia mencari kesempurnaan hidup yang bersatu dengan Tuhan.
3) Suluk Wijil, berisi wejangan-wejangan Sunan Bonang, seorang wali penganut tasawuf, kepada Wujil, seorang abdi kerajaan Majapahit.
Melalui proses akulturasi, beberapa karya sastra yang mendapat pengaruh Hindu dijadikan dasar dalam mengembangkan karya sastra Islam. Misalnya, Hikayat Pandawa Lima, Hikayat Perang Pandawa Jaya, Hikayat Sri Rama, Hikayat Maharaja Rahwana, dan Hikayat Pancatantra. Hikayat-hikayat tersebut merupakan gubahan dari karya sastra zaman Hindu, seperti, Mahabharata, Ramayana, Bharatayudha, dan Pancatantra.

You don’t have to think of everything, you know. It was Isaac Newton who said I’ve seen a little more of the world than others because I stand on the shoulders of giants. There’s nothing wrong with standing on other people’s shoulders.
Warren Buffett

Tidak ada komentar:

Posting Komentar