Jumat, 20 Februari 2015

Pengertian Angin

Perbedaan tekanan udara di beberapa tempat menimbulkan aliran udara. Aliran ini berlangsung dari tempat bertekanan udara tinggi ke tempat bertekanan udara rendah. Udara yang mengalir inilah yang disebut angin. Angin memiliki sifat tertentu. Ada tiga hal penting yang menyangkut sifat angin, yaitu kecepatan, arah, dan sistem angin.
a. Kecepatan angin
Kecepatan angin dapat diketahui dengan sebuah alat yang disebut anemometer. Alat ini biasanya berbentuk mangkok, sehingga disebut anemometer mangkok. Anemometer memiliki tiga atau empat mangkok. Apabila salah satu mangkok tertiup angin, mangkok-mangkok tersebut akan berputar. Kecepatan perputaran mangkok direkam dalam suatu alat dan dinyatakan dalam skala. Hasil pencatatannya disebut anemogram.
Menurut hukum Stevenson, "Kekuatan angin berbanding lurus dengan gradien barometriknya". Gradien barometrik adalah angka yang menunjukkan perbedaan tekanan udara dari dua isobar pada jarak lurus 111 km.

b. Arah angin
Arah angin dapat ditentukan dengan hukum Buys Ballot. Bunyi hukum Buys Ballot dijelaskan berikut ini.
1) Udara bergerak dari daerah yang bertekanan tinggi (maksimum) ke daerah bertekanan rendah (minimum).
2) Di belahan bumi utara, angin berbelok ke kanan, sedangkan di belahan bumi selatan berbelok ke kiri.
Penentuan kecepatan dan arah angin memberikan beberapa manfaat bagi kehidupan manusia, terutama bagi dunia penerbangan. Penentuan kecepatan dan arah angin membantu dalam menentukan arah dan panjang landasan pacu pesawat terbang, bahan bakar, dan jumlah penumpang.

c. Sistem angin
Sistem angin di permukaan bumi banyak jenisnya. Sistem angin tersebut dijelaskan berikut ini.
1) Angin pasat
Angin pasat adalah angin bertiup tetap sepanjang tahun dari daerah subtropik menuju ke daerah ekuator (khatulistiwa). Angin pasat dibedakan menjadi dua, yaitu angin pasat timur laut dan angin pasat tenggara. Angin pasat timur laut bertiup di belahan bumi utara. Angin pasat tenggara bertiup di belahan bumi selatan.
2) Angin antipasat
Angin antipasat adalah angin yang berembus dari daerah ekuator mengalir ke daerah kutub dan turun di daerah maksimum subtropik. Di belahan bumi utara disebut angin antipasat barat daya dan di belahan bumi selatan disebut angin antipasat barat laut. Pada daerah sekitar lintang 20° - 30° LU/LS, angin antipasat kembali turun secara vertikal sebagai angin yang kering. Angin kering ini menyerap uap air di udara dan di permukaan daratan, sehingga terbentuk gurun di permukaan bumi.
3) Angin muson
Angin muson adalah angin yang berganti arah secara berlawanan tiap setengah tahun sekali. Pada bulan Oktober - April, matahari berada pada belahan langit selatan, sehingga Benua Australia lebih banyak memperoleh pemanasan matahari daripada Benua Asia. Keadaan tersebut mengakibatkan di Australia terdapat pusat-pusat tekanan udara rendah, sedangkan di Asia terdapat pusat-pusat tekanan udara tinggi, sehingga berembuslah angin muson barat. Oleh karena angin muson barat melewati Samudra Pasifik, maka banyak membawa uap air. Ketika angin ini melintasi wilayah Indonesia menyebabkan terjadinya musim penghujan.
Pada bulan April - Oktober, matahari berada di belahan langit utara, sehingga Benua Asia lebih panas daripada Benua Australia. Akibatnya, di Asia terdapat pusat-pusat tekanan udara rendah, sedangkan di Australia terdapat pusat-pusat tekanan udara tinggi, sehingga angin bergerak dari Australia menuju Asia. Saat melewati Indonesia, angin ini disebut angin muson timur. Oleh karena tidak melewati lautan yang luas, maka angin ini tidak banyak mengandung uap air. Ketika angin muson timur melintasi wilayah Indonesia menyebabkan terjadinya musim kemarau.
4) Angin lokal
Angin lokal banyak yang berembus di wilayah Indonesia. Beberapa angin lokal yang ada di Indonesia diuraikan berikut ini.
a) Angin laut dan angin darat
Pada siang hari, daratan lebih cepat menerima panas dibandingkan dengan lautan. Angin bertiup dari laut ke darat disebut angin laut. Sebaliknya, pada malam hari daratan lebih cepat melepaskan panas dibandingkan dengan lautan. Daratan bertekanan maksimum dan lautan bertekanan minimum. Angin bertiup dari darat ke laut disebut angin darat.
b) Angin lembah dan angin gunung
Angin lembah, yaitu angin yang bertiup dari lembah menuju ke puncak gunung dan terjadi pada siang hari. Pada siang hari puncak gunung menjadi lebih cepat panas dibandingkan lembah. Akibatnya, tekanan udara di puncak lebih rendah dibandingkan di lembah, bertiuplah angin dari lembah ke arah puncak gunung.
Angin gunung, yaitu angin yang bertiup dari puncak gunung menuju lembah. Angin ini terjadi pada malam hari. Pada malam hari puncak gunung lebih dingin dibandingkan lembah. Akibatnya, tekanan udara di puncak gunung lebih tinggi daripada lembah, bertiuplah angin dari puncak gunung ke lembah.
c) Angin jatuh
Angin jatuh atau fohn adalah angin jatuh yang sifatnya kering dan panas terdapat di lereng Pegunungan Alpine. Sejenis angin ini banyak terdapat di Indonesia dengan nama angin bahorok (Deli), angin kumbang (Cirebon), angin gending di Pasuruan (Jawa Timur), dan angin brubu (Sulawesi Selatan).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar