1. kalor
yaitu bentuk energi yang berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi ke
benda yang suhunya lebih rendah ketika benda bersentuhan.
2. Satuan
kalor menurut SI atau MKS yaitu joule ( J ) sedang menurut cgs yaitu erg
adapun untuk jenis makanan yaitu kalori.
3. Tara
Kalor Mekanik yaitu ” penyetaraan satuan energi kalor dengan energi
mekanik ”
1 kalori =
4,2 joule ; 1 joule = 0,24 kalori
1 kkal
(kilokalori) = 1000 kal ( kalori ) = 4200 joule = 4,2 kj (kilojoule)
4. Kalor
dapat menaikkan atau menurunkan suhu.Semakin
besar kenaikan suhu maka kalor yang diterima semakin banyak. Semakin
kecil kenaikan suhu maka kalor yang diterima semakin sedikit. Maka hubungan
kalor (Q) berbanding lurus atau sebanding dengan kenaikan suhu (∆ T) jika
massa (m) dan kalor jenis zat (c) tetap.
5. Semakin
besar massa zat (m) maka kalor (Q) yang diterima semakin banyak. Semakin kecil
massa zat (m) maka kalor (Q) yang diterima semakin sedikit. Maka hubungan kalor
(Q) berbanding lurus atau sebanding dengan massa zat (m) jika kenaikan suhu (∆
T) dan kalor jenis zat (c) tetap.
6. Semakin
besar kalor jenis zat (c) maka kalor (Q) yang diterima semakin banyak. Semakin
kecil kalor jenis zat (c) maka kalor (Q) yang diterima semakin sedikit. Maka
hubungan kalor (Q) berbanding lurus atau sebanding dengan kalor jenis zat
(c) jika kenaikan suhu (∆ T) dan massa zat (m) tetap.
7. Kalor
jenis zat (c) yaitu banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kg
zat sebesar 1 °C.
8. Persamaan
energi kalor yaitu : Q = m c ∆T
Keterangan
:
Q =
banyaknya kalor satuan joule (J)
c = kalor
jenis zat satuan J / kg °C
m = massa
zat satuan kg
∆ T =
perubahan suhu satuan °C
Contoh
dan Soal :
- Satu kg Air dipanaskan dari 30 °C menjadi 80 °C. Jika kalor jenis air 4,2 x 103 J/kg°C, berapakah banyaknya kalor yang dibutuhkan ?
Penyelesaian
:
Diketahui :
Ditanyakan :
m = 1 kg
Q
= ?
T1
= 30 °C
Dijawab :
T2
= 80 °C
ΔT = T2
– T1
Q = m c ΔT
= 80 °C – 30
°C
= 1 kg x 4200 J/kg°C x 50 °C
= 50 °C
= 210 000 J
c = 4,2 x103
J/kg°C
= 4200
J/kg°C
9. Zat
cair dikatakan mendidih jika gelembung – gelembung uap terjadi di dalam seluruh
zat cair dan dapat meninggalkan zat cair. Saat zat cair mendidih
suhunya tetap dan dinamakan suhu tersebut titik didih. Selama zat
cair mendidih diperlukan kalor digunakan untuk merubah wujud zat cair menjadi
zat gas jadi energi tersebut digunakan disebut kalor uap / laten.
Kalor uap suatu zat adalah banyak kalor yang diperlukan untuk menguapkan
1 kg zat cair pada titik didihnya. Satuannya J/kg. Persaaman kalor yg
diperukan untuk menguapkan zat yaitu Q = m U . Keterangan Q
= banyaknya kalor yang digunakan satuan joule, m = massa zat satuan kg dan U =
kalor uap zat satuan J/kg. Kalor uap = kalor embun. Titik didih dipengaruhi
oleh tekanan udara di atas permukaan dan ketidakmurnian zat cair. Titik
didih normal air 100 °C jika tekanan udara sebesar 1 atmosfer atau 76
cmHg. Jika tekanan udara besar maka titik didih zat cair menjadi besar
dan sebaliknya. Alat yang memanfaatkan titih didih terhadap tekanan udara adalah
panci tekan dan otoklaf. Titik didih = titik embun.
10.
Air membeku pada suhu 0 °C sedang es mencair pada suhu 0 °C. Jadi titik
beku = titik lebur. Kalor yang dilepas untuk pembekuan suatu zat
suhunya tetap dan dinamakan kalor beku. Kalor yang diperlukan untuk
peleburan suatu zat suhunya tetap dan dinamakan kalor lebur. Kalor
beku = kalor lebur. Persaaman kalor yg diperukan untuk
meleburkan zat yaitu Q = m L . Keterangan Q =
banyaknya kalor yang digunakan satuan joule, m = massa zat satuan kg dan L =
kalor lebur zat satuan J/kg. Faktor yang mempengaruhi titik lebur zat antara
lain tekanan udara di atas permukaan dan ketidakmurnian zat. Regelasi
adalah gejala meleburnya bagian balok es yang diberi beban (tekanan luar) dan
membeku kembali sesaat beban dihilangkan.
sumber : http://duniaparapelajar.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar